Seni / Seni Rupa

Anton Afganial Sodorkan Gambaran akan Dunia dengan Penuh Energi dan Unik

Melalui warna-warna terang dan garis-garis tegas, Anton Afganial dikenal berkat kemampuannya bercerita akan kehidupan sehari-hari, tanpa kata-kata.

16 Sep, 2020 | Oleh Rai Rahman

Anton Afganial adalah seniman peraih penghargaan yang berasal dari Indonesia. Ia telah memamerkan karya-karyanya di tingkat nasional dan juga China. Lewat pengetahuannya yang mendalam akan apa yang terjadi di alam dan dinamika sosial, serta teknik opaque akan warna-warna terang dan garis-garis tegas, Anton Afganial dikenal berkat karyanya dalam memotret kehidupan sehari-hari.

Anton Afganial Sodorkan Gambaran akan Dunia dengan Penuh Energi dan Unik

Anda lahir pada 1990 dan kini menetap di Yogyakarta yang bisa dianggap sebagai pusat seni Indonesia. Boleh ceritakan lebih jauh akan langkah pertama Anda sebagai seniman?

Saya lahir di sebuah pulau yang disebut Madura. Bertumbuh di lingkungan pinggir pantai dan budaya yang kuat. Suatu hari, saya diceritakan bahwa ada seniman terkenal Indonesia bernama Affandi yang melukis pantai kami dan ini adalah awal ketertarikan saya akan lukisan. Di samping itu, sejak saya masih kecil, saya sangat tertarik dengan sketsa dan aktivitas menggambar. Inilah awal yang kemudian mendorong saya masuk perguruan tinggi seni Indonesia, dan mendalami jurusan seni.

Karya seni Anda sangat penuh dengan warna-warna terang! Apakah dapat dikatakan ini adalah reinterpretasi modern akan Batik tradisional Indonesia?

Banyak orang yang melihat karya saya berpikir bahwa goresan yang saya buat di kanvas adalah penggambaran pola atau bernuansa Batik, yang dikenal sebagai pola tradisional Indonesia. Saya tak menganggap itu salah. Hanya saja, sebenarnya saya membuat bentuk dari garis dan warna-warna, yang mendominasi karya saya, sebagai hasil dari kombinasi akan latar belakang hidup saya sebagai orang Madura yang suka akan sesuatu penuh warna dan warna-warna mencolok, serta tendensi saya dalam membuat lengkung dan bentuk.

Anda selalu mencari teknik baru dalam karya. Bagaimana Anda menggambarkan gaya Anda?

Saya lebih banyak menggunakan teknik opaque (teknik mencampur cat pada permukaan kanvas dengan sedikit pengencer sehingga warna yang sebelumnya dapat tertutup atau tercampur) dalam karya-karya saya. Di mana warna-warna terang dan intense dicampurkan, kemudian diikuti garis-garis untuk mempertegas objek atau membentuk ulang akan apa yang saya telah buat di atas kanvas.

Di awal saya membuat karya, pertama kali saya membuat bentuk dan kemudian menekankannya dengan warna. Bagaimanapun, teknik berkarya saya dalam beberapa tahun terakhir ini lebih banyak memprioritaskan akan penggunaan warna-warna yang mencolok dan mencuri perhatian secara visual, sementara garis-garis hanya menjadi cara dalam menekankan deformasi dan keliaran dari dinamika keberadaan warna tersebut. Bahkan dalam beberapa karya saya yang terakhir, tidak ada lagi penggunaan warna, hanya ‘warna-warna yang melayang’.

Seperti apa proses kreatif Anda? Dari mana Anda mendapatkan inspirasi?

Dalam proses artistik, saya menggunakan intuisi, spontanitas dan eksperimental. Di mana saya mencoba untuk merefleksikan sebuah momen atau keingintahuan saya untuk mewujudkan hasil akhir dari sebuah gagasan.

Karena pengalaman pertama saya di bidang seni dimulai ketika saya di bangku perguruan tinggi, jadi saya banyak terpengaruh dari proses belajar akademik dan pengalaman berkontemplasi saat di bangku kuliah. Saya membaca dan membahas banyak hal saat itu. Setelah tamat, saya mulai mencari spesialisasi baru untuk memperkaya inspirasi.

Saya kerap tergerak oleh situasi yang terjadi di sekitar saya. Seperti konflik antar manusia, cinta, keseimbangan alam dan teknologi, dan identitas budaya. Lukisan-lukisan saya selalu menangkap energi, antusiasme, emosi, kontradiksi dan keingintahuan.

Menurut Anda, apa peran seniman dalam masyarakat?

Seniman menggunakan karya mereka sebagai ‘lensa’. Kemampuan seniman dalam menangkap ‘gestur’ dari alam, masyarakat dan bahkan kontemplasi dirinya sendiri menjadi sesuatu yang disebut ‘seni’. Mereka mampu menggiring orang untuk mengalami sesuatu yang tak biasa dan unik. Seniman menyediakan pengalaman akan keingintahuan, sejarah, fenomena dan bahkan sains.

Apakah ada seniman Indonesia di masa lampau atau sekarang yang menginspirasi Anda?

Saya terinspirasi banyak oleh seniman Indonesia, Widayat. Karya-karyanya sangat memberi pengaruh dalam proses artistik saya, khususnya dalam formasi objek flora, lanskap dan dinamikanya.

Bagaimana Anda melihat dunia seni Indonesia saat ini? Seberapa penting ruang yang diberikan pada seniman di masyarakat modern Indonesia?

Sebelumnya, apresiasi akan karya seni di Indonesia hanya dinikmati oleh yang kaya. Di samping kuantitas seniman yang masih kecil, situasi ini sangat berbeda dari apa yang terjadi sekarang yang bisa dari kalangan mana saja. Ada banyak ketertarikan akan seni juga. Jumlah seniman juga kemudian makin banyak seiring dengan bertumbuhnya sekolah dan kampus seni di Indonesia. Namun, masih sedikit ruang berpameran atau medium untuk menjual karya-karya mereka. Ini yang membuat karya seni masih dianggap kurang penting, dan hidup sebagai seorang seniman membuka pertanyaan besar akan seberapa besar pendapatan yang diterima untuk bertahan hidup.

Sebutkan lima kata yang menggambarkan karya seni Anda?

Energi, Alam, Manusia, Budaya dan Cinta.

Di kota mana Anda akan menggelar pameran tunggal berikutnya?

Saya berencana menggelar dua pameran tunggal tahun depan, di Yogyakarta dan Jakarta.

Di mana kami dapat melihat karya Anda via online, apakah dijual?

Kamu dapat melihat karya-karya terbaru saya di Instagram , atau galeri seni online, Singulart dengan pencarian: Anton Afganial.

Semua karya saya diunggah untuk dijual.

Jika ada satu nama mentor yang menginspirasi Anda dalam hidup dan juga jalan Anda sebagai seorang seniman, siapakah dia?

Salah satu seniman Indonesia terkenal, Entang Wiharso.

Suatu hari saya belajar dari dia bagaimana memulai hidup seorang seniman. Di usia yang masih sangat muda saya diberi pemahaman akan bagaimana kesadaran tidak hanya tentang menghadapi kegelisahan tapi juga bagaimana menemukan jawaban akan banyak pertanyaan. Itulah bahasa seni yang akan sama pada semua manusia dan tidak ada lagi batasan yang memisahkan antara seni dan manusia. Di samping itu, saya mendapatkan jawaban akan keraguan-keraguan saya dalam menjalani hidup sebagai seniman.

_

Contact details:

Instagram: @afganial_

Nomor telpon: +62-812-2719-2579

Email: [email protected]


 
Back to top