Tag Archives: seni

luxuo-id-pergamon

Ruang Eksibisi Sementara Pergamon Museum

luxuo-id-pergamon

Pergamon Museum – museum terbesar dan paling populer di Berlin, dengan lebih dari satu juta pengunjung tiap tahunnya – telah ditutup sejak 2014 dan dimaksudkan untuk dibuka lima tahun kemudian. Tanggalnya telah dimundurkan hingga 2023, karena kemunduran renovasi yang besar dan publik mungkin tidak mendapat akses pada koleksi penuhnya sebelum 2025.

Penggemar arkeologi namun dapat meyakini, seiring Prussian Cultural Heritage Foundation (SPK) Berlin mengumumkan pembukaan dari ruang eksibisi sementara pada awal 2018. Bangunan 2-lantai tersebut didesain oleh Spreeformat Architekten berbasis Berlin dalam konstruksi untuk acara ini, tidak terlalu jauh dari museum tersebut. Ia akan merumahkan beberapa karya seni paling terkenal, termasuk beberapa bagian dari Pergamon Altar, highlight terkenal dari koleksi Pergamon Museum. Ini adalah signifikan karena Altar tersebut adalah salah satu dari beberapa highlight dikonfirmasi menjadi terbatas hingga pembukaan kembalinya dari museum. AFP mengkonfirmasi bahwa Telephos Frieze akan menjadi tampilan, disamping sebuah panorama oleh Yadegar Asisi menggambarkan metropolis kuno dari Pergamon itu sendiri.

Detail lebih lanjut akan dirilis pada 2017. Kunjungi website museum Pergamon untuk mengetahui lebih lanjut tentang koleksi dan renovasi.

Cerita ini juga tersedia dalam Bahasa Inggris. Baca di sini: Pergamon Museum Temporary Exhibition Space 

 

luxuo-id-basquiat

Karya Tersembunyi Awal Basquiat di Art Basel Miami

luxuo-id-basquiat

Basquiat di Art Basel Miami

Edisi 2016 dari Art Basel Miami akan mengetengahkan sebuah koleksi dari karya-karya awal Jean-Michel Basquiat yang akan ditunjukkan oleh salah satu eksibitornya pada 30 November sampai 4 Desember.

Arus X Contemporary akan dilaksanakan selama acara tahunan Art Basel di pantai Miami, dan di bawah sokongannya, galeri Bishop di Brooklyn akan membawa koleksi lukisan, kolase dan gambar-gambar Basquiat untuk dipamerkan di hotel Nobu di kota Florida.

Hingga ketika pameran di hotel Nobu, karya-karya tersebut hanya akan dilihat “oleh segelintir orang,” Art News mengutip X Contemporary.

Terlahir dari ayah asal Haiti dan ibu asal Puerto Riko di Brooklyn, New York, Basquiat meninggal di usia 27 pada tahun 1988, setelah sebelumnya mengukuhkan diri sebagai seniman visual yang banyak dicari di garda depan neo-ekspresionisme.

Al Diaz, teman SMA dan kolaborator awal Basquiat akan mengkurasi eksibisi tersebut.

Cerita ini juga tersedia dalam bahasa Inggris. Baca di sini: Unseen Early Basquiat Works Show at Art Basel Miami

luxuo-id-guggenheim

Toilet Emas Telah Dibuka di Guggenheim

luxuo-id-guggenheim

Museum Guggenheim New York

Jalanan di surga mungkin diaspali dengan emas namun di New York, adalah sebuah toilet emas yang menghadirkan kenyamanan – serta pemandangan bagi pengunjung Museum Guggenheim di kota tersebut.

Toilet yang bekerja ini, dicetak dari emas yang gemerlap, dipasang di kamar mandi lantai empat untuk keperluan pribadi publik, mengambil gagasan dari sebuah tataan intim untuk seni ke level yang baru.

Instalasi tersebut, bernama “America” adalah yang pertama yang ditampilkan oleh seniman Italia Maurizio Cattelan sejak restrospektifnya pada 2011 di Guggenheim.

luxuo-id-gold-toilet

Toilet emas di Guggenheim

Mulai Jumat, toilet itu dapat digunakan sebagai toilet unisex biasa oleh pengunjung museum, seperti yang dikatakan Katherine Brinson, kurator seni kontemporer di museum tersebut, kepada AFP.

Pengunjung “akan mendapat pengalaman yang intim dan tidak biasa dengan karya seni yang satu ini,” ujarnya.

Seorang penjaga akan ditempatkan di luar pintu kamar mandi, dinyatakan oleh museum, yang menolak menyebutkan nilai dolar pada karya tersebut.

Brinson menyatakan bahwa karya tersebut memiliki “banyak lapisan, banyak kemungkinan lensa interpretasi yang seseorang dapat hadirkan.”

“Seseorang dapat melihat judulnya sebagai sebuah kritik atau idealis. Bagaimanapun juga ini adalah sebuah karya tentang memberi akses dan kesempatan untuk semua, untuk publik yang sangat luas, meskipun ini adalah sebuah barang yang sangat mewah.”

Cerita ini juga tersedia dalam bahasa Inggris. Baca di sini: Gold Toilet Opens for Business in Guggenheim 

Celebration of the Arts

 

luxuo-id-art-stage-singapore-2016_entang-wiharso_feast-table-undeclared-perceptions_presented-by-arndt

Lorenzo Rudolf secara gamblang berbicara kepada ART REPUBLIK mengenai perkembangan seni kontemporer di kawasan Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

Apa yang menjadi alasan utama Anda untuk membuka Art Stage di Jakarta?

Pada saat saya menginjakkan kaki di Jakarta, saya telah bertemu dengan berbagai pihak dan mereka selalu menanyakan hal ini kepada saya. Mengapa tidak membuka Art Stage di Jakarta? Namun saya selalu mempunyai prinsip, apabila ingin membuka sebuah pameran seni di suatu tempat, maka Anda harus tahu segala hal terlebih dahulu terutama pada bidang pemasarannya. Alasan saya memilih Singapura untuk pertama kalinya adalah karena negara ini memegang peranan yang sangat penting di kawasan Asia Tenggara dan memiliki perekonomian yang sangat stabil.

Faktor kedua yang harus diperhatikan adalah momen. Art Stage sendiri sudah cukup banyak bekerja sama dengan para seniman Indonesia. Kami selalu mempromosikan seniman Indonesia di skala internasional pada setiap kesempatan yang ada. Namun saya pikir sudah saatnya kami mempromosikan Indonesia kepada para pecinta seni di dunia untuk datang ke sini. Indonesia pada saat ini telah memiliki infrastruktur yang sudah baik, maka saya yakin sudah saatnya kami hadir di Indonesia. Bagi saya apabila Anda ingin melihat karya seni Indonesia secara otentik, maka Anda harus berkunjung ke Indonesia secara langsung. Dengan cara inilah Anda baru benar-benar bisa merasakan, melihat , dan menikmati karya seni Indonesia secara utuh.

Dengan hadirnya acara ini saya berharap agar para kurator, seniman, dan pemilik galeri baik dari Indonesia maupun dari luar negeri dapat menjalin sebuah hubungan yang baik untuk kedua belah pihak setelah acara ini. Saya juga memiliki harapan agar karya seni Indonesia dapat diperkenalkan oleh galeri-galeri lokal di acara seni berskala internasional.

luxuo-id-art-stage-singapore-2016_yudi-sulistyo_world-without-sea_presented-by-arndt

 

Pada saat Art Stage merencanakan untuk melaksanakan Art Stage Jakarta, banyak pihak yang bertanya akankah terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada Art Stage Jakarta dan Art Stage Singapore, mengingat jarak kedua acara ini cukup berdekatan. Bagaimana Anda menanggapi opini ini?

Ada dua hal yang harus diperhatikan apabila membandingkan Art Stage Singapore dan Art Stage Jakarta yaitu kondisi dari kedua negara ini yang sangat berbeda. Jika membandingkan Singapura dan Indonesia di kawasan Asia Tenggara maka Anda akan menemukan, bahwa Singapura adalah sebuah negara yang sangat kecil, namun sangat memegang peranan yang penting di kawasan Asia Tenggara. Memiliki infrastruktur yang sangat lengkap dan menjadi kota internasional yang dipandang oleh negara lain, serta telah dikenal sebagai kota yang sangat multikultural. Dunia seni di negara ini juga berkembang sangat bagus dan cepat. Singapura juga telah menjadi tujuan wisata atau bisnis dari berbagai negara, maka dari itu negara ini menjadi tempat yang sempurna untuk berbisnis atau meluncurkan sebuah produk.

Di sisi lain Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah karya seni sangat tinggi dan memiliki pangsa pasar menjanjikan di kawasan Asia Tenggara. Ini berarti tidak hanya Indonesia yang harus memperkenalkan dirinya di mata dunia internasional, namun harus juga bisa mendatangkan masyarakat dunia ke negara ini. Maka dari itu kami hadir disini untuk mewujudkan dan membantu agar hal tersebut dapat terlaksana. Nantinya apabila ini sudah berhasil, maka kedua negara ini bisa dapat saling membantu dan melengkapi. Dimana galeri-galeri Indonesia dapat memperkenalkan karya seni terbaru mereka di Singapura, sehingga pada akhirnya para pecinta seni dari berbagai belahan dunia juga dapat berkunjung ke Indonesia untuk mengenal karya tersebut lebih lanjut.

luxuo-id-art-stage-singapore-2016_visitors-viewing-works_2

Suasana Art Stage Singapore 2016

Kriteria galeri seperti apakah yang Anda cari untuk ditampilkan di Art Stage Jakarta?
Pada awal kami merencanakan ini, kami ingin agar pada akhirnya acara ini dapat mencapai sebuah kesuksesan yang tidak hanya memenuhi standar Art Stage tetapi bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Maka dari itu kami menentukannya berdasarkan permintaan dari pasar yang sudah ada. Kami selalu berupaya untuk membangun koneksi dan mendengarkan setiap saran yang ada. Art Stage selalu mengedepankan segi kualitas dibandingkan kuantitas, maka dari itu kami hanya memilih sekitar 50 galeri saja untuk ditampilkan pada Art Stage Jakarta.

Kami juga menginginkan agar pada akhir acara ini tercapai dua buah gol. Pertama, kami ingin membawa massa dari dunia internasional ke Indonesia. Maka dari itu kami akan memilih galeri-galeri terbaik dari Indonesia untuk ditampilkan pada Art Stage Jakarta sehingga para pengunjung akan merasa puas melihat karya seni Indonesia yang ditampilkan dari galeri-galeri lokal. Kami juga akan menghadirkan galeri dari luar negeri di Art Stage Jakarta, hal ini bertujuan untuk menciptakan interaksi antar galeri baik dari Indonesia maupun dari luar negeri baik dari Asia Tenggara maupun dari Eropa atau Amerika. Dengan cara ini, mereka dapat saling membantu satu sama lain sehingga dapat berkembang lebih baik lagi.

Bagaimana Art Stage memandang peranan para seniman muda pada saat ini?
Bagi kami, seniman muda juga memegang peranan yang sangat penting sama halnya dengan seniman yang sudah ada. Untuk mencari sebuah karya yang bagus, Anda tidak harus mencari tahu apakah seniman tersebut baru saja terjun ke dunia ini atau karya tersebut merupakan karya dari seniman yang sudah ternama. Seniman yang sudah ada merupakan sebuah sejarah sedangkan seniman muda merupakan masa depan, standar yang menyamakan kedua generasi ini adalah kualitas yang mereka tampilkan.

Di Indonesia banyak sekali para seniman, kurator, dan galeri seni yang muncul. Bagi kami ini merupakan suatu hal yang sangat penting, karena kami bisa membangun dimensi yang baru untuk Indonesia. Apabila Anda melihat yang sudah ada, banyak galeri di Indonesia yang hanya memasarkan produknya hanya di Indonesia saja. Maka dari itu kami akan membantu mereka untuk merambah pasar yang lebih luas lagi dengan pameran seni berskala internasional. Anda harus bisa mengubah pola pikir, bahwa generasi muda memegang peranan yang sama pentingnya dengan mereka yang sudah ada baik itu dari segi seniman, kolektor, maupun galeri seni.

luxuo-id-art-stage-singapore-2016_yinka-shonibare-mbe_alien-man-on-flying-machine-alien-woman-on-flying-machine-alien-child-_presented-by-pearl-lam-galleries

Kanan beberapa karya yang ditampilkan oleh Pearl Lam Galleries pada Art Stage Singapore

Banyak yang berpendapat bahwa bidang dunia seni di Indonesia tidak terlalu menjanjikan seperti di negara lain, sebut saja Singapura. Namun Anda tetap memilih untuk mengadakan Art Stage Jakarta. Bagaimana Anda mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai dunia seni khususnya kontemporer?

Sebagai seorang entrepreneur, pasti saya akan selalu dihadapi dengan berbagai pilihan dan masalah. Namun semuanya pasti selalu ada solusi. Satu hal yang pasti, saya sangat setuju dengan pendapat Anda. Jika kita membandingkan jumlah populasi masyarakat yang ada di Indonesia dengan orang-orang lokal yang sudah paham mengenai dunia seni, maka Anda akan mendapatkan jumlah yang sangat sedikit atau minoritas. Tetapi apabila kita melihat lebih seksama mengenai jumlah angka yang ada di Indonesia, maka bisa dikatakan para pecinta seni yang ada di Indonesia lebih banyak daripada di Singapura.

Di Asia Tenggara, tidak hanya di China atau Singapura, sebuah pameran seni dapat dikatakan juga sebagai sebuah edukasi kepada masyarakat luas. Tujuan utama dari Art Stage bukanlah mencari keuntungan dari setiap pameran yang kami adakan, namun kami ingin mengedukasi masyarakat mengenai dunia seni. Baik bagi mereka yang sudah mengenal dunia seni maupun orang awam sekalipun. Bagi saya, pameran dapat dikatakan sebagai sebuah museum sementara yang dimana Anda bisa bertemu dengan orang-orang yang menyukai seni dan berinteraksi secara langsung dengan mereka. Baik mereka para pekerja seni yang sudah profesional, penyuka dunia seni, ataupun orang-orang yang penasaran dengan bidang seni yang belum tentu dapat Anda temui setiap harinya.

Artikel ini pertama kali dimuat majalah ART REPUBLIK Indonesia.

luxuo-id-official-ad-Singapore-Rendezvous

SINGAPORE RENDEZVOUS Debut di Raffles Marina

luxuo-id-official-ad

Bulan Oktober akan menjadi berkesan dengan adanya acara perdana yang dinanti-nanti, yaitu SINGAPORE RENDEZVOUS 2016. Pada tanggal 20 hingga 23 Oktober 2016, Raffles Marina akan menjadi tuan rumah dari acara gaya hidup termewah tahun ini di wilayahnya. Berlokasi di ujung barat Singapura, acara ini akan menampilkan berbagai atraksi menarik baik di darat maupun air.

Beberapa pengunjung terpilih dari Singapura dan sekitar Asia diharapkan memenuhi kota untuk pengalaman unik ini. Selama tiga hari, para tamu dapat menyaksikan program-program yang meliputi kurasi display interaktif hal-hal terbaik dalam hidup seperti seni, arloji, properti, mobil, kapal pesiar dan kejutan-kejutan lainnya.

luxuo-id-singapore-rendezvous-article

Para tamu akan berkesempatan untuk bertemu dengan pengembang properti mewah, pengatur liburan luks (termasuk jet pribadi dan operator helikopter), serta dengan ahli-ahli dalam bidang pendidikan luar negeri, pelelangan dan investasi.

Jika pengunjung umum dapat mengeksplorasi bebas berbagai macam pameran yang ditampilkan, maka para tamu VIP dapat menikmati akses eksklusif ke berbagai pengalaman unik di SINGAPORE RENDEZVOUS.

Transportasi yang terjangkau dari tiga hotel ternama dalam kota akan disediakan.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website resmi dari SINGAPORE RENDEZVOUS.

Digital Love

luxuo-id-digital-love-falling-giraffe

ART REPUBLIK mengeksplorasi dunia pixel dari Shawn Smith.

Teks oleh Tyen Fong

Melihat dunia dalam bentuk pixel tidak mungkin akan terjadi sebelum kemunculan teknologi. Dengan pixilation, gambaran obyek nyata dapat direduksi menjadi bentuk yang belum sempurna, sehingga tampak kehilangan rincian halusnya.

Adalah seniman Amerika, Shawn Smith yang mengeksplorasi titik persimpangan antara teknologi dan realitas dalam tubuh karyanya yang terdiri dari patung kayu. Setiap patung terdiri dari potongan-potongan kecil kayu yang Smith pahat bersamaan. Pada tingkat dua dimensi, setiap karya menyerupai kolase yang terbuat dari ubin mosaik berwarna-warni. Smith memakai setiap potongan kecil sebagai komponen individual dari komposisi secara keseluruhan, lalu secara teliti menempatkan masing-masing bagian untuk membentuk satu gambaran utuh.

Lebih khusus, karya Smith menyelidiki hubungan antara alam dan dunia digital; misalnya, cara di mana kita berpotensi mengalami unsur alam melalui komputer dan layar televisi. Subyek utama untuk sebagian besar karya seninya adalah hewan.

luxuo-id-digital-love-atlas-moth-hawk-moth-falling-ostrich

Menggunakan gaya pixilation, ia membuat kerajinan patung yang mengesankan, elang, jerapah, antelop, dan lainnya. Selain hewan, ia juga terinspirasi dari bentuk-bentuk organik lain, seperti tanaman dan bagian tubuh.

Ia menyebut potongan-potongan tersebut “re- things” karena proses saat menciptakan karya. Titik tolaknya adalah gambar digital yang ia lihat secara online. Gambar online menyajikan sebuah detasemen dari realitas dengan kekurangan unsur fisik. Dalam proses artistik Smith, ia membayar pembuat foto online untuk mengembalikan ke bentuk fisik mereka.

Untuk proses pembuatannya, seniman memulai dengan selembar bahan seperti kayu lapis atau medium-density fiberboard (MDF) dan memotong strip dari berbagai ukuran panjang. Menggunakan warna yang dicampur tinta dan cat akrilik, setiap strip kayu dilukis tangan secara individual. Kulminasi strip kayu dalam berbagai panjang dan warna memberi patung kedalaman dan dimensi lebih yang ia mainkan sebelum perakitan semua potongan untuk menciptakan produk akhir. Mirip dengan cara setiap sel memainkan peran penting dalam suatu organisme, nilai karya Smith terletak pada peran masing-masing pixel dalam memainkan identitas objek.

luxuo-id-digital-love-acorn-woodpecker-falling-fox-bluebearded-hammercrest

“Saya dibesarkan di sebuah kota besar dan hanya merasakan alam melalui komputer dan layar televisi. Dengan berkarya, saya dapat membuat representasi patung tiga dimensi dari gambar alam dua dimensi yang saya temukan secara online. Saya membuat objek pixel ke pixel dengan tangan, strip kayu yang diwarnai dengan tangan juga melalui sebuah proses hingga menghasilkan tampilan licinnya dan kecepatan dunia digital,” jelas Smith.

Pria kelahiran tahun 1972 di Texas ini menghadiri Arts Magnet High School dan Brookhaven College sebelum lulus dari Washington University di St Louis, MO dengan BFA jurusan Seni Grafis pada tahun 1995. Ia menerima MFA in Sculpture dari California College of the Arts di San Francisco pada tahun 2005 dan artist-in- residencies dari Kala Art Institute di Berkeley, CA, serta CA dan Cite Internationale des Arts di Paris, Perancis. Karya-karyanya telah dipamerkan pada galeri solo dan grup di seluruh Amerika Serikat.

Dalam transposisi digitalnya ke bentuk pixilated tiga dimensi, Smith menyuling, mendistorsi, dan menghapus detail. Setiap karyanya merupakan tabrakan evolusi antara alam dan dunia digital, yang menggabungkan kekakuan matematika dan keindahan alam.