Style / Arloji and Perhiasan

The Complicated One

Patek Philippe merilis jam tangan yang terhitung rumit dalam ajang Baselworld tahun ini. Kombinasi terbaru dihadirkan dalam seri Ref. 5390G World Time.

30 Sep, 2016 | Oleh LUXUO

patek-philippe-world-time-chronograph-5930-watch-insanity-01

Patek Philippe merilis jam tangan yang terhitung rumit dalam ajang Baselworld tahun ini. Hal ini termasuk jam tangan pertama dengan kombinasi fungsi world-time dan chronograph. Patek Philippe Ref. 5390G World Time Chronograph juga dilengkapi sebuah mekanisme yang baru yang dibuat secara in-house, selain menjadi jam tangan pertama Patek Philippe dengan kombinasi fungsi tertentu.

Jam tangan ini juga masuk ke dalam kategori tertipis yang dihasilkan oleh Patek, dengan hasil pengukuran ketebalan 13 mm. Dalam jam ini, case yang digunakan merupakan sebuah kombinasi beberapa jam tangan Patek Philippe yang klasik, termasuk siluet dari Bauhaus Ref. 96 dari tahun 1932 dan tali jam tangan yang terbuat dalam model winglet-style yang ditemukan pada model tahun 1940-an dan 1950-an.

Dengan tiga zona waktu yang terdapat dalam muka jam yang menggabungkan unsur warna biru dan perak, Patek secara seksama dan elegan menata tampilan 23 zona waktu lainnya secara bersamaan. Mekanisme yang hadir dalam jam tangan ini merupakan Patek Philippe Caliber CH 28-520 HU, dengan automatic winding dan chronograph yang terintegrasi dengan column wheel control dan vertical clutch. Mengaktifkan dan mematikan Chronograph dalam posisi asal mereka yang terletak pada pukul 2 dan 4 jam, sedangkan pin pendorong yang terletak pada pukul 10 digunakan untuk mengontrol dengan mudah penggunaan fungsi world-time.

Seperti semua Caliber dari Patek Philippe, sejak tahun 2009 semuanya telah memenuhi aturan ketat mengenai penggunaan mekanisme secara in-house, yang merupakan standar dari Patek Philippe. Patek Philippe Ref. 5930G World Time Chronograph ini dilengkapi dengan tali jam yang terbuat dari kulit buaya berwarna biru.

Artikel ini pertama kali diterbitkan di ART REPUBLIK Indonesia.


 
Back to top